·
PENALARAN
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens)
dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
·
PROPOSISI
adalah
“pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai
nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya”.
Maksud
kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh
mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.
Rumus
ketentuannya :
Q
+ S
+ K + P
Keterangan
:
Q
: Pembilang / Jumlah
(ex:
sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak
terhingga)
Q
boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang
nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a.
Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b.
Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c.
Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega,
Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)
S
: Subjek adalah sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau
kalimat yang dapat berdiri sendiri (tidak menggantung).
K
: Kopula, ada 5 macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.
P
: Kata benda (tidak boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).
Evidensi
·
EVIDENSI
Evidensi
adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya
sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan
untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan
tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun
petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Kita
mungkin mengartikannya sebagai “cara bagaimana kenyataan hadir” atau perwujudan
dari ada bagi akal”. Misal Mr.A mengatakan “Dengan pasti ada 301.614 ikan di
bengawan solo”, apa komentar kita ? Tentu saja kita tidak hanya mengangguk dan
mengatakan “fakta yang menarik”. Kita akan mengernyitkan dahi terhadap
keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Tentu
saja reaksi kita tidak dapat dilukiskan sebagai “kepastian”, Tentu saja
kemungkinan untuk benar tidak dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau
ngasal telah menyatakan jumlah yang persis. Tetapi tidak terlalu sulit bagi
kita untuk menangguhkan persetujuan kita mengapa ? Karena evidensi memadai
untuk menjamin persetujuan jelaslah tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam
persetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Sebaliknya,
kalau seorang mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, “Ada tiga jendela
di dalam ruang ini,” persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas. Dalam
hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.
Dalam
wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di
maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari
suatu sumber tertentu.
Cara
menguji data :
Data
dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh
karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga
bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.
Di
bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas
·
INFORMASI
Pengertian
atau Definisi Informasi - Informasi merupakan suatu hal yang perlu bagi
kehidupan seseorang. Dengan informasi seseorang yang awalnya tidak tahu menjadi
tahu, awalnya tidak mengerti menjadi mengerti. Sangatlah penting informasi itu
untuk menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Bagaimana pengertian dari
Informasi itu ? silahkan untuk menyimak artikel ini. Sebelum itu, anda perlu
membaca Pengertian atau Definisi Teknologi.
Pengertian
Informasi
Informasi
atau dalam bahasa inggrisnya ialah Information ini berasal dari kata
informacion bahasa perancis, kata tersebut diambil dari bahasa latin yaitu
"Informationem" yang artinya itu ialah "konsep, ide, garis
besar". Informasi adalah sesuatu
data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi
yang memiliki nilai yang bermanfaat.
Contoh
saat menerima informasi baru, misalnya, saat anda bertanya kepada teman
mengenai makanan favoritnya, kemudian teman anda akan menjawab bahwa makanan
favoritnya itu sate dan baso. Dari jawaban teman anda tadi mengenai makanan
favoritnya itu berupa “sate” dan “baso” adalah informasi baru bagi kamu.
Sehingga dari jawaban teman anda, anda menjadi tahu bahwa makanan favorit teman
anda adalah sate dan baso.
Pengertian
atau Definisi Informasi Menurut Para Ahli
Berikut
ini pengertian informasi yang di kemukakan oleh para ahli :
1.
Raymond Mc.leod
Ia
mengungkapkan bahwa informasi adalah "data yang sudah diolah menjadi
bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang".
2.Tata
Sutabri, S.Kom
Ia
menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah
atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.
Anton M. Meliono
Menurut
Anton “Informasi adalah data yang sudah diproses untuk tujuan tertentu. Tujuan
tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”
4.
Gordon B. Davis
Gordon menyatakkan “Informasi adalah data yang
telah diproses menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”
5.
Lani Sidharta
Ia
menyatakan “Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang bisa berguna
untuk membuat keputusan”
6.
Jogiyanto HM.
Menurutnya
Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
7.
George H. Bodnar
Menurut
George Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat.
Dari
pernyataan para ahli mengenai pengertian atau definisi informasi diatas, dapat
disimpulkan bahwa Informasi adalah Suatu data atau objek yang diproses terlebih
dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik,
sehingga memiliki arti bagi penerimanya yang selanjutnya menjadi pengetahuan
bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan
secara tepat.
Demikianlah
artikel mengenai Pengertian atau Definisi Informasi, semoga dengan artikel
tersebut anda bisa memahami apa itu informasi dan juga bisa berguna bagi anda
semua. Terima kasih atas perhatian anda.
·
INFERENSI
Inferensi
adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam
membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna
tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan
(eksplikatur).
Terdapat
2 jenis metode Inferensi :
1.
Inferensi Langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan
untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari
premisnya.
Contoh
: Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi ani
tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
kesimpulan
: ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.
2. Inferensi Tak Langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk
sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A
: Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B
: Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi
yang menjembatani kedua ucapan tersebut misalnya (C) berikut ini.
C
: Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.
- CARA MENGUJI FAKTA
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang
kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian
tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan
bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus
mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan
sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
Konsistensi
dalam ilmu logika adalah teori konsistensi merupakan sebuah sematik dengan
sematik yang lainnya tidak mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi
dapat diartikan baik dalam hal semantik atau berhubung dengan sintaksis.
Definisi semantik yang menyatakan bahwa sebuah teori yang konsisten jika ia
memiliki model; ini digunakan dalam arti logika tradisional Aristoteles
walaupun dalam logika matematika kontemporer terdapat istilah satisfiable yang
digunakan. Berhubungan dengan pengertian sintaksis yang menyatakan bahwa sebuah
teori yang konsisten jika tidak terdapat rumus P seperti yang kedua P dan
penyangkalan adalah pembuktian dari aksioma dari teori yang terkait di bawah
sistem deduktif.
2. Koherensi
Koherensi
merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, dan ide menjadi
suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dihubungkannya. Ada
beberapa penanda koherensi yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya
penambahan (aditif), rentetan (seri), keseluruhan ke sebagian, kelas ke
anggota, penekanan, perbandingan (komparasi), pertentangan (kontras), hasil
(simpulan), contoh (misal), kesejajaran (paralel), tempat (lokasi), dan waktu (kala).
- CARA MENILAI AUTORITAS
Apa yang harus dilakukan bila seseorang sedang
menghadapi kenyataan bahwa pendapat berbagai autoritas itu berbeda? Yang dapat
dilakukan adalah membandingkan autoritas itu, mengadakan evaluasi atas pendapat
tersebut untuk menemukan suatu pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa cara pokok sebagai
berikut.
a. Tidak
Mengandung Prasangka
Tidak mengandung prasangka artinya pendapat disusun
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada
hasil eksperimen yang dilakukannya. Pengertian tidak mengandung prasangka yaitu
autoritas tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data eksperimennya.
Untuk mengetahui apakah autoritas tidak memperoleh
keuntungan pribadi dari pendapat atau kesimpulannya, penulis harus
memperhatikan apakah autoritas mempunyai interes yang khusus; apakah dia
berafiliasi dengan sebuah ideologi yang menyebabkan selalu condong kepada
ideologi. Bila faktor itu mempengaruhi autoritas maka pendapatnya dianggap
suatu pendapat yang objektif.
b.
Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan
autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang
diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli.
Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi
hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
c.
Kemashuran dan Prestise
Faktor ketiga yang harus diperhatikan adalah
meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas
hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang
lain. Apakah ahli menyertakan pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
d. Koherensi
dengan Kemajuan
Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan
autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan
pendapat sikap terakhir dalam bidang itu. Untuk memperlihatkkan bahwa penulis
benar-benar siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan, jangan
berdasarkan pada satu autoritas saja, maka hal itu memperlihatkan bahwa penulis
kurang menyiapkan diri.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar